Produsen bir asal Belanda, Heineken International BV, bertekad
menjadi pemegang saham mayoritas PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI)
lagi, melalui pembelian 75,10 persen dari tangan Asia Pacific Breweries
Limited (APB).
Saat ini, APB memiliki 15.823.570 unit atau 75,10
persen saham Multi Bintang. Harga MLBI adalah Rp 1,2 juta per saham,
nilai saham tertinggi di Bursa Efek Indonesia.
Jika mengacu harga
tersebut, Heineken setidaknya harus membayar Rp 18,99 triliun untuk
memborong mayoritas saham Multi Bintang. Transaksi ini menjadi salah
satu agenda dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Multi
Bintang yang digelar 16 Juli 2013.
Sejatinya, saat ini Heineken
secara tidak langsung sudah memegang 75,10 persen saham Multi Bintang.
Sejak tahun lalu, Heineken menguasai 100 persen saham APB dengan membeli
saham APB milik Fraser & Neave (F&N) asal Singapura.
Akuisisi
APB ini memang bernilai strategis lantaran memiliki 30 pengilangan dan
40 merek bir yang tersebar di 14 negara Asia, termasuk merek Bir
Bintang milik Multi Bintang.
Danny Chan, Sekretaris Perusahaan
Multi Bintang, kepada ke Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin,
menjelaskan, aksi itu tidak akan mengubah pengendali saham MLBI. Itu
sebabnya, dia menyatakan, Heineken tak perlu menggelar penawaran tender (tender offer) saham MLBI.
Mari
kita lihat aturannya. Berdasarkan ketentuan umum Peraturan Bapepam-LK
IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka huruf c, pengendali
adalah pihak yang juga memiliki kuasa menentukan pengelolaan dan
kebijakan perusahaan, baik langsung atau tak langsung.
Dalam
kasus ini, Heineken adalah pemilik 100 persen saham APB dan secara tidak
langsung mengendalikan MLBI. "Kalau tidak terjadi perubahan pengendali,
tidak perlu tender offer," tutur Samsul Hidayat, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, kemarin, Senin (1/7/2013).
Belum
jelas latar belakang Heineken melakukan transaksi tersebut. Sekadar
catatan, Heineken pernah memegang 75,94 persen saham MLBI. Pada Februari
2010, Heineken menjual 65,1 persen produsen Bir Bintang itu kepada APB.
Selain dari Heineken, APB juga membeli 3,4 persen saham MLBI dari
Hollandsch Administratiekantoor. Nilai total pembelian 68,5 persen
saham MLBI saat itu Rp 2,33 triliun atau setara Rp 161.741 per saham.
APB lantas menggelar tender offer hingga memiliki 75,1 persen saham MLBI sejak akhir 2010. (Yuwono Triatmodjo, Sunarti Agustina, Avanty Nurdiana)
No comments:
Post a Comment