Friday, July 5, 2013

Gempa Susulan, Pencarian Korban Dihentikan Kamis Tengah Hari

Gempa Susulan, Pencarian Korban Dihentikan Kamis Tengah Hari

  • Jumat, 5 Juli 2013 | 05:42 WIB
Seorang pengungsi membaca ayat-ayat Al Quran untuk mendoakan kerabat mereka yang meninggal akibat gempa ang melanda Aceh, Selasa (2/7/2013). | AFP PHOTO/FIKRI RAMADHAVI
BANDA ACEH, KOMPAS.com — Upaya pencarian korban gempa Aceh di Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, Kamis (4/7/2013), dihentikan sementara pada pukul 12.00 WIB. Penghentian pencarian di tengah hari ini dilakukan karena terjadi gempa susulan. Pencarian akan dilanjutkan kembali Jumat (5/7/2013) pagi. Kawasan ini disebut sebagai lokasi terparah terdampak gempa yang terjadi Selasa (2/7/2013).

Saat gempa susulan terjadi, sejumlah relawan tengah mencari korban yang diduga tertimbun tanah longsor di Kecamatan Ketol, Kabupatan Aceh Tengah. Alhariri, relawan Sentra Komunikasi (Senkom) Mitra Polri di Takengon, mengatakan, keputusan penghentian pencarian karena gempa susulan ini diputuskan oleh Koordinator Basarnas Aceh. "Tidak mau mengambil risiko ada longsor lagi," ujar dia, Kamis.

Sebagian Desa Serempah, yang berada di kaki gunung di Kecamatan Ketol, longsor pada saat terjadi gempa berkekuatan 6,2 skala Richter, Selasa siang. Diduga ada delapan kepala keluarga tertimbun longsor ini bersama rumah mereka.

Alhariri menyatakan, setelah pencarian di Desa Serempah ditunda, tim relawan yang sebagian besar anggota SAR dan dibantu anggota Senkom melanjutkan pencarian di Desa Bah yang berdekatan dengan Desa Serempah.

Data kerusakan

Kondisi Desa Bah hampir sama dengan Desa Serempah, yakni terjadi langsor karena gempa pada Selasa. Di lokasi tersebut ditemukan empat korban masih anak-anak yang ditemukan tewas. "Pada saat kejadian longsor, anak tersebut berada di rumah, sedangkan orangtuanya di luar," kata Alhariri. Orangtua keempat anak itu selamat.

Dua desa tersebut merupakan lokasi yang paling parah terdampak gempa karena selain longsor, rumah warga banyak yang rusak. Kecamatan Ketol tempat kedua desa ini berada, imbuh Alhariri, dinilai sebagai lokasi terparah terdampak gempa Selasa. Hampir 90 persen rumah warga rusak parah dan tidak bisa ditempati lagi.

Sementara itu, gempa susulan masih terjadi sehingga masyarakat belum berani tinggal di rumah. Mereka memilih tidur di tenda.

Berdasarkan data yang dihimpun di posko gempa Setdakab Aceh Tengah, total kerusakan bangunan rumah masyarakat yang rusak berat sebanyak 1.265 unit dari 49 desa dan enam kecamatan. Adapun rumah yang rusak ringan tercatat mencapai 1.922 unit rumah. Jumlah itu belum termasuk bangunan milik pemerintah dan instansi lainnya.

Bupati Aceh Tengah Nasaruddin mengatakan, desa terparah dilanda gempa, yakni Kampung Serempah, Kecamatan Ketol, akan direlokasi karena dinilai sudah tidak layak lagi sebagai permukiman penduduk. "Kami menilai titik terparah dampak gempa, yakni Desa Serempah, tidak lagi layak untuk menjadi tempat tinggal penduduk," katanya.

No comments:

Post a Comment